Berapa Lama Idealnya Fermentasi Biji Kakao?

Biji kakao yang masih mentah memiliki rasa yang sangat pahit, aroma tawar, serta tekstur yang sangat keras. Tanpa proses fermentasi, biji kakao masih akan tetap memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang tidak ideal untuk dijadikan produk yang siap dikonsumsi. 

Maka dari itu, proses fermentasi harus dilakukan agar biji kakao bisa diolah menjadi produk cokelat yang berkualitas. 

Proses fermentasi akan membuat aroma, rasa, dan tekstur dari biji kakao menjadi lebih khas serta lebih layak untuk diolah menjadi berbagai produk. Tentu saja proses fermentasi harus dilakukan dengan benar. Ada banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan proses fermentasi biji kakao, salah satunya adalah lama proses fermentasi biji kakao. Sebenarnya berapa lama proses fermentasi biji kakao yang ideal? 

Faktor yang Mempengaruhi Waktu Fermentasi Biji Kakao

Pada umumnya waktu fermentasi biji kakao hanya berlangsung dalam beberapa hari saja, mulai dari 2 hari sampai 5 hari ataupun 5 hari hingga 7 hari. Waktu fermentasi sangat menentukan kualitas biji kakao yang dihasilkan. 

Namun, banyak faktor yang mempengaruhi waktu fermentasi dari biji kakao. Inilah faktor yang mempengaruhi waktu fermentasi dari biji kakao: 

1. Suhu Lingkungan

Faktor pertama yang mempengaruhi waktu fermentasi biji kakao adalah suhu lingkungan tempat fermentasi berlangsung. Tinggi atau rendah suatu suhu tentu saja akan mempengaruhi hasil dari biji kakao yang sedang melakukan proses fermentasi. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kualitas dari biji kakao yang dihasilkan.

Sudah banyak penelitian mengungkapkan, pengaruh antara suhu lingkungan terhadap biji kakao yang dihasilkan sehingga juga akan mempengaruhi lama waktu fermentasi yang berlangsung. Pada umumnya, proses fermentasi biji kakao akan semakin cepat kalau suhu lingkungan di sekitar lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya, proses fermentasi biji kakao akan semakin lambat kalau suhu lingkungan di sekitar semakin rendah atau semakin dingin. 

Suhu lingkungan tempat fermentasi biji kakao berlangsung mempengaruhi kandungan zat pada biji kakao sehingga juga akan mempengaruhi cokelat yang dihasilkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu lingkungan yang ideal untuk melangsungkan proses fermentasi biji kakao adalah 30oC hingga 50oC.

Indonesia sebagai negara dengan daerah tropis menjadi tempat yang paling tepat untuk melakukan proses fermentasi biji kakao. Karena beberapa daerah tropis di Indonesia memiliki suhu yang lebih dari 30oC sehingga akan membuat proses fermentasi biji kakao menjadi lebih optimal. Selain Indonesia, beberapa negara Asia Tenggara lainnya juga merupakan negara dengan daerah tropis sehingga menjadi tempat yang tepat untuk melakukan proses fermentasi biji kakao. 

2. Kelembaban

Selain suhu lingkungan, kelembaban juga ternyata berpengaruh terhadap lama waktunya fermentasi biji kakao. Penelitian Dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang bernama yaitu Sri Widata, melakukan penelitian untuk menguji pengaruh langsung antara suhu dan kelembaban terhadap perubahan nilai desorpsi proses fermentasi biji kakao. 

Desorpsi merupakan pelepasan ion atau molekul yang terjadi selama proses fermentasi biji kakao berlangsung. Semakin cepat pelepasan ion atau molekul terjadi, maka proses fermentasi biji kakao juga semakin cepat. 

Menurut penelitian tersebut, suhu lingkungan memang memiliki pengaruh langsung dalam perubahan nilai desorpsi sehingga akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses fermentasi biji kakao. 

Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata kelembaban juga memiliki pengaruh langsung untuk mempercepat proses fermentasi biji kakao. Pada penelitian tersebut, tingkat kelembaban yang diuji berada pada tingkat 11% dan 54%. Hasilnya menunjukkan kalau semakin tinggi tingkat kelembabannya, maka pelepasan ion atau molekul pada biji kakao akan semakin melambat. 

Kesimpulannya adalah semakin tinggi tingkat kelembaban akan membuat proses fermentasi biji kakao semakin melambat. Tingkat kelembaban yang ideal untuk kelangsungan proses fermentasi biji kakao tidaklah lebih dari 50%.

3. Metode Fermentasi yang Digunakan

Metode fermentasi yang digunakan juga menjadi faktor yang menentukan cepat atau lambatnya proses fermentasi biji kakao berlangsung. Sejauh ini, setidaknya ada 3 metode yang biasa digunakan dalam metode fermentasi biji kakao. 

Beberapa metode fermentasi biji kakao yang paling banyak digunakan adalah metode bunga terbuka, metode bunga tertutup, dan metode kotak fermentasi. 

  • Metode bunga terbuka dilakukan dengan cara membiarkan biji kakao terbuka di lapangan terbuka sehingga bisa dibilang proses fermentasi berlangsung secara alami. Pada umumnya, metode bunga terbuka akan berlangsung lebih lama dibandingkan metode lainnya karena faktor lainnya, seperti suhu dan kelembaban akan berlangsung secara alami. Namun, proses fermentasi yang satu ini bisa dibilang lebih gampang dibandingkan metode fermentasi biji kakao yang lainnya. 
  • Sedangkan metode bunga tertutup dilakukan dengan cara membungkus biji kakao dengan menggunakan kain basah selama beberapa hari, biasanya berlangsung selama seminggu atau kurang. Metode bunga tertutup membuat proses fermentasi berlangsung lebih cepat karena anda bisa mengatur kelembaban sekitar. 
  • Metode terakhir, yaitu metode kotak fermentasi dikatakan sebagai metode fermentasi yang lebih baik karena bisa menghasilkan hasil fermentasi biji kakao sesuai keinginan. Anda harus membuat sebuah kotak sebagai tempat proses fermentasi berlangsung. Anda memang membutuhkan alat dan bahan yang lebih banyak untuk melaksanakan metode yang satu ini.

Keuntungan dari menggunakan metode yang satu ini adalah anda bisa mengatur suhu ataupun kelembaban sehingga bisa mengatur lama atau lambatnya proses fermentasi biji kakao. Selain itu, hasil biji kakao juga lebih terjamin. 

4. Durasi Fermentasi Biji Kakao

Seperti yang sudah dijelaskan pada ketiga poin sebelumnya, durasi fermentasi biji kakao tergantung dari suhu lingkungan, kelembaban, hingga metode fermentasi yang digunakan. Namun, tetap saja durasi fermentasi biji kakao yang ideal tidak bisa ditentukan dengan tepat. Perkiraan durasi fermentasi biji kakao yang sering dijadikan patokan sekitar 2 hari sampai 5 hari ataupun 5 hari hingga 7 hari. 

Durasi fermentasi biji kakao yang terlalu singkat tentu membuat aroma dan rasa biji kakao tidak optimal seperti cokelat yang berkualitas. Begitu juga sebaliknya, durasi fermentasi biji kakao yang terlalu lama beresiko membuat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan sehingga menghilangkan karakteristik dari biji kakao itu sendiri atau bahkan membuatnya menjadi busuk. 

Fermentasi Biji Kakao yang Berkualitas Untuk Bubuk Coklat Premium

Durasi fermentasi biji kakao tentu saja berpengaruh terhadap kualitas cokelat yang dihasilkan. Cokelat yang dihasilkan bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti bubuk cokelat. Seperti Cokelatin yang terbuat dari fermentasi biji kakao yang tepat sehingga bisa menghasilkan bubuk cokelat berkualitas. 

Cokelatin memiliki beberapa varian produk, seperti Java Criollo, Dark Cokelat, Creamy Latte, dan Sweet Classic. Semua varian produk dari Cokelatin terbuat dari bubuk cokelat premium yang telah melalui proses fermentasi yang tepat. Karena itu, rasa yang dihadirkan dari produk Cokelatin enak dan pastinya memiliki manfaat kesehatan.

Cokelatin memang memiliki varian produk terbaik karena terbuat dari bubuk cokelat berkualitas yang melalui proses fermentasi terbaik. Proses fermentasi biji kakao yang menjadi faktor penting untuk pembuatan produk Cokelatin sangat ideal dengan metode yang tepat. 

Recent Post

Follow Us