Coklat yang selama ini dikonsumsi oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia berasal dari tanaman kakao (Theobroma cacao). Namun, coklat yang telah diolah menjadi berbagai produk ternyata bukan berasal satu jenis tanaman dan bisa jadi terbuat dari beberapa varietas tanaman yang berbeda.
Selama ini telah dikenal tiga varietas terbesar pohon kakao yang menjadi cikal bakal produk-produk coklat, yaitu Criollo, Forastero, dan Trinitario. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa saja perbedaan coklat Criollo, Forastero, dan Trinitario!
Coklat Criollo
Criollo merupakan varietas kakao terbaik di dunia yang telah diakui. Criollo menjadi varietas kakao dengan hasil paling sedikit dan hanya berkontribusi sebesar 0,01% dari keseluruhan kakao di dunia. Keterbatasan panen ini disebabkan oleh kerentanan varietas tersebut dengan berbagai penyakit.
Nama Criollo sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti native atau penduduk asli suatu tempat. Nama ini diberikan karena kakao Criollo tadinya merupakan varietas asli di tempat asalnya dan bukan merupakan bawaan dari negara lain.
1. Rasa
Setelah diolah, coklat Criollo akan memiliki aroma yang khas, tidak terlalu pahit, sedikit manis, dan terasa creamy. Beberapa orang menyebutkan, coklat Criollo murni memiliki perpaduan rasa dan aroma karamel, buah-buahan segar, serta sedikit aroma tembakau. Rasa pahit yang tidak intens pada coklat Criollo disebabkan karena sedikitnya kandungan kadar tanin di dalamnya.
2. Kualitas
Criollo merupakan varietas coklat dengan kualitas tinggi. Dengan citarasa yang kompleks dan nikmat, kakao Criollo dikategorikan sebagai fine cocoa atau kakao mulia. Bahkan, varietas kakao satu ini telah mendapat julukan sebagai “makanan para Dewa” berkat kualitasnya yang premium.
3. Asal
Kakao Criollo telah dibudidayakan sejak 200 tahun yang lalu. Varietas coklat ini berasal dari Venezuela dan Colombia. Saat ini, budidaya Criollo telah tersebar hingga Meksiko, Peru, Madagaskar, Sri Lanka, dan negara-negara di Kepulauan Karibia.
Terdapat tiga jenis kakao Criollo yang ditanam di Venezuela sebagai salah satu negara pusat penghasil varietas kakao ini, yaitu Criollo Guasare, Criollo Chuao, dan Criollo Porcelain. Criollo Guasare memiliki kualitas terbaik, sedangkan Criollo Chuao merupakan varietas yang paling banyak dihasilkan.
Sementara itu, Criollo Porcelain merupakan varietas dengan genetik terbaik sehingga dapat menghasilkan benih yang baik pula.
Coklat Forastero
Berkebalikan dengan Criollo, kakao Forastero adalah varietas yang paling banyak dan paling populer di dunia. Varietas satu ini menyumbang 90% produksi coklat di seluruh dunia sekaligus menjadi varietas yang paling banyak ditanam, dan mendominasi 70%-80% dari total populasi kakao di dunia.
Alasan utama mengapa produksi varietas kakao satu ini melimpah adalah karena ketahanannya terhadap hama, penyakit, dan perubahan cuaca. Selain itu, budidaya kakao Forastero juga terbilang mudah.
Nama Forastero berasal dari bahasa Spanyol yang berarti ‘asing’. Penggunaan nama Forastero berasal dari bangsa Spanyol yang telah terlebih dulu menemukan Criollo sebagai varietas asli. Varietas yang dipercaya berasal dari luar daerah tersebut kemudian dinamai Forastero.
1. Rasa
Forastero merupakan varietas kakao yang menghasilkan coklat dengan rasa yang kurang memiliki kompleksitas dan cenderung memiliki aroma earthy (seperti aroma tanah). Rasa dari kakao Forastero setelah diolah cenderung pahit karena tingginya kadar tanin yang terkandung di dalamnya.
2. Kualitas
Kakao Forastero memiliki kualitas yang bisa terbilang menengah dan berada di bawah Criollo dan Trinitario. Karena bukan merupakan varietas kakao ini juga sering disebut kakao komersial atau bulk cocoa. Selain itu, Kakao Forastero juga merupakan kakao yang paling banyak diproduksi menjadi coklat karena harganya yang relatif terjangkau.
3. Asal
Kakao Forastero adalah varietas kakao yang berasal dari Amerika Selatan dan banyak tumbuh di sekitar sungai Amazon. Oleh karena itu, varietas ini juga sering disebut dengan Cacao Amazonico. Adapun negara tempat pertama kali varietas ini ditemukan yakni Venezuela, sama seperti Criollo.
Namun, bangsa Spanyol di masa lampau juga membudidayakan kakao Forastero di Afrika. Kini, varietas kakao ini banyak diproduksi dari benua tersebut, khususnya di negara Ghana dan Pantai Gading.
Coklat Trinitario
Trinitario merupakan varietas kakao hibrida hasil persilangan antara kakao Forastero dan kakao Criollo. Varietas kakao ini berkontribusi sebesar 12% dari keseluruhan kakao yang diproduksi dari seluruh dunia.
1. Rasa
Karena merupakan hasil persilangan, kakao Trinitario memiliki rasa gabungan dari Forastero dan Criollo. Kakao Trinitario memiliki aroma yang kuat seperti Forastero dengan sentuhan aroma bunga dan buah serta rasa pahit yang tidak terlalu intens.
2. Kualitas
Kualitas kakao Trinitario juga merupakan penggabungan dari dua indukannya. Kakao ini memiliki ketahanan terhadap hama layakanya kakao Forastero, tapi memiliki kompleksitas rasa baik yang didapat dari kakao Criollo.
3. Asal
Nama Trinitario berasal dari negara tempat kakao hibrida ini dibudidayakan, yaitu Trinidad di Kepulauan Karibia. Keberadaan kakao Trinitario di Trinidad sesungguhnya terjadi karena bencana.
Saat itu di tahun 1727, Trinidad dilanda badai yang sangat besar dan berdampak terhadap kakao varietas Criollo yang memang merupakan varietas dengan ketahanan rendah terhadap cuaca. Hal ini berkebalikan dengan varietas Forastero yang terkenal kuat dan mampu bertahan dari badai.
Alhasil setelah badai berakhir, di wilayah tersebut terjadi penyerbukan silang antara Criollo dan Forastero yang menyebabkan lahirnya Trinitario sebagai varietas baru.
Demikian penjelasan tentang perbedaan coklat Criollo, Forastero, dan Trinitario. Bila Anda ingin merasakan kenikmatan kelezatan coklat berkualitas, Cokelatin adalah jawabannya. Cokelatin menyediakan produk-produk coklat berkualitas tinggi tanpa tambahan rasa, pengawet, dan pemanis buatan.
Referensi:
https://barandcocoa.com/pages/varieties-of-cocoa-beans