Mengenal Jenis-Jenis Cokelat di Indonesia

cokelat indonesia, jenis-jenis cokelat

Cokelat merupakan makanan yang sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat tidak ada yang akan menolak jika disuguhkan dengan cokelat berbagai macam.

Ketahui Lebih Mengenai Cokelat di Indonesia

Industri cokelat di Indonesia telah melewati proses yang panjang. Baik kualitas dan produksi cokelat di negara ini tidak kalah dengan negara lainnya di dunia yang juga merupakan penghasil tanaman yang dikenal memiliki kandungan flavonoid ini. 

Cokelat di Indonesia memiliki kualitas dan karakteristik yang unik. Cokelat Indonesia terkenal dengan citarasa yang kaya dan kompleks, hal ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh kenanekaragaman bahan dan bumbu yang diracik dalam pembuatannya. 

Biji dari buah kakao yang digunakan pun biasanya berasal dari daerah dengan iklim tropis yang ideal, seperti Sulawesi, Sumatera, dan Jawa. Ada tiga jenis buah kakao atau cokelat yang tumbuh di Indonesia, yaitu Criollo, Forastero, dan Trinitario. Dengan kualitas dan karakteristiknya yang istimewa, cokelat Indonesia telah mendapatkan pengakuan internasional dan menjadi salah satu komoditi ekspor negara ini.

Ketahui Lebih Mengenai Cokelat di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis cokelat yang populer dan sering ditemukan. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis cokelat di Indonesia:

1. Cokelat Couverture

Cokelat couverture adalah jenis cokelat berkualitas tinggi yang digunakan oleh para ahli pembuat kue dan pengepul cokelat profesional. Istilah “couverture” berasal dari bahasa Prancis yang berarti “meliputi” atau “melapisi.” Cokelat couverture memiliki kandungan kakao yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cokelat biasa, biasanya sekitar 30-40% kakao lemak.

Kualitas cokelat couverture sangat ditentukan oleh kualitas biji kakao yang digunakan dan proses produksi yang hati-hati. Biji kakao yang digunakan biasanya berasal dari varietas kakao yang unggul dan tumbuh di daerah-daerah dengan kondisi yang ideal. Proses produksi cokelat couverture melibatkan penggilingan biji kakao menjadi pasta kakao, yang kemudian dicampur dengan gula dan kakao lemak. Masa penempaan yang lama dan proses pengadukan yang tepat juga merupakan faktor penting dalam menghasilkan cokelat couverture berkualitas tinggi.

Di Indonesia, cokelat ini menjadi incaran karena dianggap memiliki cita rasa yang berbeda dari jenis cokelat lainnya. Keunikan rasanya berasal dari kandungan lemak nabati yang tinggi, yang membuatnya memiliki rasa pahit. Meskipun rasanya kurang disukai oleh beberapa orang, cokelat Couverture memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan jenis coklat lainnya.

2. Cokelat Compound

Cokelat Compound adalah jenis cokelat yang terbuat dari campuran lemak nabati, gula, bubuk kakao, dan bahan-bahan tambahan lainnya. Dalam pembuatannya, lemak nabati seperti minyak kelapa sawit atau minyak biji kapas digunakan sebagai pengganti lemak kakao alami yang ditemukan dalam cokelat konvensional. Cokelat Compound dirancang untuk memiliki titik leleh yang lebih rendah, sehingga lebih mudah untuk dilelehkan dan digunakan dalam berbagai aplikasi.

Cokelat Compound memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cokelat konvensional. Pertama, karena tidak menggunakan lemak kakao alami, Cokelat Compound biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dalam industri makanan dan minuman. Selain itu, Cokelat Compound juga memiliki stabilitas yang lebih baik dalam penyimpanan dan tidak mudah meleleh pada suhu ruangan, membuatnya lebih tahan lama dan lebih mudah diolah dalam proses manufaktur makanan.

3. Cokelat Pasta

Cokelat pasta adalah sejenis saus yang terbuat dari bahan dasar cokelat yang dilelehkan dan dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang khas. Saus ini sering digunakan sebagai topping atau isian pada berbagai hidangan, seperti roti, kue, pancake, atau es krim.

Cokelat pasta dibuat dengan cara mencampurkan cokelat padat atau bubuk cokelat dengan mentega atau minyak nabati, gula, susu, dan beberapa tambahan lainnya, seperti vanila atau garam. Bahan-bahan ini kemudian dipanaskan secara perlahan hingga cokelat meleleh dan semua bahan tercampur secara homogen. Proses pemanasan yang hati-hati sangat penting untuk mencegah cokelat terbakar atau menggumpal.

Selain itu, cokelat pasta dapat memiliki variasi rasa dan tekstur yang berbeda. Ada jenis cokelat pasta dengan kandungan cokelat tinggi yang memberikan rasa intens dan pekat, sementara yang lain memiliki kandungan cokelat yang lebih rendah untuk rasa yang lebih lembut.  

4. Coating Chocolate

Coating Chocolate, juga dikenal sebagai cokelat pelapis, adalah jenis cokelat yang dirancang khusus untuk melapisi makanan dengan lapisan cokelat yang halus dan mengkilap. Coating chocolate terbuat dari campuran cokelat asli dan bahan tambahan seperti minyak nabati atau lemak sayuran. Perbedaan utama antara coating chocolate dan cokelat konvensional terletak pada komposisi dan properti fisiknya.

Coating chocolate memiliki keunggulan dalam hal kestabilan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan cokelat biasa. Hal ini berarti bahwa saat cokelat dipanaskan atau didinginkan, coating chocolate akan tetap mempertahankan tekstur yang baik dan tidak mudah meleleh. Karena sifatnya yang stabil ini, coating chocolate sering digunakan dalam proses pelapisan makanan seperti permen, kue, biskuit, atau buah-buahan.

Proses pembuatan coating chocolate melibatkan peleburan cokelat asli dan campuran bahan tambahan yang memberikan tekstur yang lebih mudah untuk melapisi makanan. Campuran ini kemudian dikeringkan dengan cepat untuk membentuk lapisan cokelat yang keras dan mengkilap. Coating chocolate biasanya memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi daripada cokelat konvensional, yang membantu menciptakan lapisan yang lebih halus dan mengilap pada makanan yang dilapisi.

5. Cocoa Powder

Cocoa powder adalah bahan yang dihasilkan dari biji kakao yang telah diproses dan diolah. Biji kakao sendiri berasal dari pohon kakao yang tumbuh di daerah tropis. Proses pembuatan cocoa powder dimulai dengan pemanenan buah kakao, yang kemudian dibuka untuk mengambil bijinya. Setelah itu, biji kakao tersebut difermentasi dan kemudian dikeringkan.

Terdapat dua jenis cocoa powder yang umum digunakan, yaitu cocoa powder alami dan cocoa powder yang telah diberi perlakuan alkali, juga dikenal sebagai Dutch cocoa powder. Cocoa powder alami memiliki rasa pahit yang lebih kuat dan asam, sedangkan Dutch cocoa powder memiliki rasa yang lebih halus dan cenderung lebih netral. Perbedaan ini terjadi karena perlakuan alkali yang membuat cocoa powder dutch memiliki pH yang lebih tinggi.

6. Semi-Sweet Chocolate

Semi-Sweet Chocolate adalah jenis cokelat yang memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan dengan cokelat susu, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan dark chocolate. Biasanya, semi sweet chocolate memiliki kandungan kakao sekitar 35% hingga 60%, sementara kandungan gula berkisar antara 40% hingga 50%. Perbandingan ini memberikan cokelat dengan rasa manis yang lebih sedikit dibandingkan dengan cokelat susu, tetapi tetap memberikan rasa lezat yang memenuhi keinginan untuk makanan manis.

Semi sweet chocolate sering digunakan dalam pembuatan kue-kue, permen, dan hidangan pencuci mulut. Keberadaan kadar gula yang lebih rendah pada semi sweet chocolate memungkinkan rasa cokelat yang lebih kuat dan kaya, sehingga memberikan kontribusi pada rasa yang lebih kompleks dan intens. Selain itu, semi sweet chocolate juga memiliki tekstur yang lembut dan leleh yang melapisi lidah dengan kekentalannya yang khas.

Keuntungan lain dari semi sweet chocolate adalah fleksibilitasnya dalam digunakan dalam berbagai resep. Sebagai contoh, semi sweet chocolate dapat dilelehkan dan digunakan sebagai lapisan cokelat pada kue atau sebagai bahan dalam pembuatan ganache. Selain itu, dapat digunakan juga sebagai bahan tambahan dalam adonan kue cokelat, brownies, atau cookies untuk memberikan rasa cokelat yang kaya dan manis yang lebih sedikit. acara.

7. Cokelat Susu

Cokelat susu adalah varian cokelat yang terbuat dari campuran bubuk kakao dengan susu. Proses pembuatan cokelat susu dimulai dengan penggilingan biji kakao untuk menghasilkan bubuk kakao. Bubuk kakao kemudian dicampur dengan susu, gula, dan bahan-bahan lainnya seperti mentega dan vanila. Campuran ini kemudian dipanaskan dan diaduk hingga terbentuk massa yang lembut dan homogen.

Cokelat susu memiliki rasa yang lembut, manis, dan kaya akan aroma kakao. Susu memberikan kelembutan pada tekstur cokelat dan menambahkan nuansa krim yang lezat. Keberadaan susu juga membantu mengurangi keasaman alami dari bubuk kakao, sehingga menghasilkan cokelat dengan rasa yang lebih seimbang dan lebih mudah diterima oleh banyak orang.

Cokelat susu telah menjadi salah satu varian cokelat yang populer di seluruh dunia. Rasanya yang lezat membuatnya menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Cokelat susu juga sering digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman, seperti permen cokelat, es krim, kue, minuman panas, dan sebagainya.