Tangerang – Traveler yang bingung dengan urusan buah tangan dari Tangerang, bisa mencoba menjadikan produk Cokelatin Indonesia sebagai oleh-oleh untuk keluarga tercinta.
Cokelatin adalah UMKM yang memproduksi olahan cokelat premium dari petani kakao Indonesia. Cokelatin dibuat oleh Irena Surosoputra yang ingin membuktikan sensasi lezat cokelat premium bukan hanya produksi cokelat Swiss atau Belgia.
Lima persen varietas kakao langka jenis Criollo yang ada di dunia terdapat di Pulau Jawa. Biji kakao itu ia produksi jadi cokelat buatan Cokelatin Indonesia yang lezat.
Irena mendirikan Cokelatin tidak sengaja karena butuh mood booster pengganti kopi saat bekerja. Cokelatin awalnya dijual hanya untuk orang terdekat pada 2014. Racikan cokelat yang ia buat rupanya menggugah selera pecinta cokelat.
Cokelatin lalu digarap serius jadi brand sendiri berbasis UMKM. Bahan baku jenis Criollo ia dapat dari Jawa Timur dan sebagian dari Sulawesi Selatan. Untuk mengembangkan usahanya, ia jadi binaan Disperindag-UKM Kota Tangerang. Lalu pada 2018 gabung bersama rumah BUMN BRI di Jakarta.
“2017 itu saya baru ketemu sama indag Kota Tangerang terus saya dibina, diajarin bahwa tuh kamu sebenarnya UMKM. Dari situ baru belajar tentang pelatihan-pelatihan dapat sertifikasi dan lain sebagainya,” kata Irena akhir pekan lalu.
Untuk mendapatkan kualitas cokelat terbaik, ia bekerja sama dengan koperasi petani kakao. Jenis pesanannya adalah kakao yang difermentasi untuk menjaga aroma dan ciri khas cokelat. Setiap bulan, produksinya mencapai 300 hingga 500 kilogram.
“Jadi kita menggunakan kakao yang sudah difermentasi supaya rasa dan aromanya lebih terjaga, ciri khas coklatnya lebih dapat, lebih wangi aromanya,” ujarnya
Kontrol atas kualitas yang ketat itu melahirkan bubuk cokelat premium. Olahan itu diproduksi jadi turunan produk Cokelatin seperti Java Criollo, Dark Choco, Creamy Latte, Sweet Classic. Jenis Java Criollo saat ini paling digemari dan banyak dipesan.
“Salah satu produk unggulan kita Java Criollo, karena menggunakan biji coklat langka yang hanya ada lima persen di dunia, bijinya dari Jawa Timur tapi manisnya itu pakai sugar organik dari Serang, Banten,” kata dia.
Pada 2020, saat Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kurasi terhadap produk unggulan berbasis UMKM. Cokelatin kemudian dipilih untuk bisa hadiri Speciality Coffee Expo di Boston, Amerika. Fasilitator waktu itu juga didukung oleh BRI.
Respons di sana rupanya mengagetkan pecinta cokelat. Penikmat cokelat luar negeri tidak tahu bahwa Indonesia adalah salah satu produsen cokelat terbaik. Apalagi saat tahu bahwa produk Cokelatin dibuat tanpa campuran susu dan memiliki aroma orisinal.
“Malah banyak disukai karena rasanya exited, mereka nggak tahu bahwa kita punya cokelat,” ujar dia
Untuk menjangkau pecinta cokelat, Cokelatin saat ini memiliki toko di Ruko Griya Permata, Cipondoh, Kota Tangerang. Semua penjualan dilakukan cashless melalui QRIS BRI. Untuk di market place, tokonya sudah jadi official store di Shopee dan lain sebagainya.
“Di Blibli sudah official store, pameran kita transaksi sudah pakai QRIS, bahkan di outlet kita cashless semua,” kata dia.
Memang, yang dilakukan oleh Irena membangun UMKM Cokelatin jadi percontohan di Kota Tangerang. Dimulai dari pendampingan Disperindagkop-UKM dan sekarang menjadi mitra kementerian.
“Cokelatin memang salah satu unggulan, memang dulu kami bina saat masih kecil. Cokelatin jadi percontohan UKM maju seperti UMKM Batik Menik atau Dewi Sambi di Kota Tangerang,” kata Subkor Pembina Industri Peningkatan dan Pengembangan Daya Saing Disperindagkop-UKM Kota Tangerang Irfan Hardiansyah ke detikcom.