Apakah Fermentasi Biji Kakao Untuk Menghasilkan Cokelat Bubuk Berkualitas?

Ada banyak produk yang menggunakan perisa cokelat bubuk, tetapi beberapa produk yang berkualitas tentu akan menggunakan cokelat bubuk berkualitas yang dihasilkan dari fermentasi biji kakao. Kenapa cokelat bubuk yang berkualitas harus melalui proses fermentasi biji kakao? 

Karena memang proses fermentasi biji kakao menjadi salah satu proses yang sangat penting untuk menghasilkan cokelat bubuk yang berkualitas. 

Proses fermentasi yang tepat akan menghasilkan aroma, rasa, dan tekstur yang tepat sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai produk berkualitas. Proses fermentasi biji kakao sangat penting untuk menghasilkan produk cokelat yang berkualitas dengan aroma, kadar zat, dan karakteristik yang tepat. Inilah pentingnya proses fermentasi biji kakao untuk menghasilkan cokelat bubuk yang berkualitas: 

1. Berkontribusi Pada Kualitas Cokelat Bubuk

Rasa biji kakao yang masih mentah sangat pahit sehingga sangat sulit dikonsumsi dengan nikmat bagi kebanyakan orang. Selain itu, tekstur dan aroma dari biji kakao mentah tidak sedap seperti rasa cokelat yang pernah dirasakan. 

Maka dari itu, biji kakao yang baru dipanen harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Proses fermentasi pada biji kakao berguna untuk membuat aroma, rasa, dan teksturnya menjadi lebih baik dan dapat dikonsumsi. Proses fermentasi pada biji kakao biasanya berlangsung selama 5 hari sampai 7 hari tergantung dari beberapa faktor, seperti lingkungan dan bahan fermentasi yang digunakan. 

Pada umumnya proses fermentasi pada biji kakao bisa menggunakan mikroba alami, seperti ragi. Sebelum menjalankan proses fermentasi, kulit dan plasenta biji kakao akan dibuang terlebih dahulu. Biji kakao yang berlendir akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan ditambahkan ragi atau mikroba lainnya. 

Selama proses fermentasi biji kakao berlangsung, maka akan terjadi berbagai pencampuran zat kimia yang membuat biji kakao semakin berlendir. Dalam waktu 5 hari sampai 7 hari , aroma, rasa, dan tekstur dari biji kakao akan berubah sehingga bisa diolah menjadi berbagai produk. Coklat bubuk premium merupakan salah satu produk yang bisa dihasilkan dari proses fermentasi biji kakao.

Proses fermentasi biji kakao yang tepat akan menghasilkan cokelat bubuk yang berkualitas pula. Anda dapat melihat produk dari Cokelatin yang komposisinya terbuat dari cokelat bubuk berkualitas karena biji coklatnya dari proses fermentasi yang tepat. 

Cokelatin sendiri memiliki 4 varian produk yang semuanya mengandung cokelat bubuk berkualitas, yaitu Java Criollo, Dark Cokelat, Creamy Latte, dan Sweet Classic. 

  • Java Criollo terbuat dari biji coklat criollo berkualitas dengan komposisi mencapai 80%. 
  • Dark Coklat terbuat dari cokelat bubuk yang diproses dari biji kakao asal Sulawesi Selatan. 
  • Begitu pula dengan Creamy Latte dan Sweet Classic yang terbuat dari biji kakao yang berasal dari Sulawesi Selatan. 

Proses fermentasi biji kakao yang tepat memang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menghasilkan cokelat bubuk berkualitas. Maka dari itu, anda harus memperhatikan proses fermentasi biji kakao sehingga bisa membuat produk cokelat yang berkualitas dan memiliki karakteristik khas. 

2. Pengembangan Aroma 

Salah satu fungsi dari dilakukannya proses fermentasi pada biji kakao adalah untuk membuat aromanya semakin berkembang dan memberikan wangi yang khas. Biji kakao yang masih mentah biasanya memiliki aroma yang tawar dan cenderung pahit sehingga tidak akan bisa dinikmati seperti coklat pada umumnya.

Pada hal inilah yang membuat proses fermentasi biji kakao sangat penting. Proses biji kakao akan mengikat senyawa kimia kompleks sehingga bisa menghasilkan aroma yang khas pada biji kakao. 

Beberapa senyawa kimia yang terikat pada biji kakao adalah asam amino dan gula alami sehingga bisa menghasilkan aroma yang manis serta asam. Ditambah pada aroma pahit yang sudah ada pada biji kakao membuat aromanya menjadi sangat khas. 

Aroma yang dapat dihasilkan selama proses fermentasi biji kakao juga bermacam-macam, seperti wangi bunga hingga wangi buah-buahan. Hasil dari aroma tersebut bisa bermacam-macam bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis biji kakao, lingkungan fermentasi, dan metode fermentasi yang digunakan. 

Setidaknya ada dua jenis metode fermentasi yang bisa dilakukan untuk menghasilkan cokelat bubuk berkualitas dengan aroma yang tepat, yaitu secara alami dan kimia. Secara alami, proses fermentasi dilakukan dengan cara memberikan mikroba alami. Sedangkan secara kimia menggunakan bahan kimia bernama hidrolitik. Baik secara alami ataupun kimia, cokelat bubuk yang dihasilkan tetap berkualitas dengan aroma yang khas. 

3. Pengurangan Kadar Bitterness

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kalau biji kakao yang masih mentah dan baru dipanen memiliki rasa yang sangat pahit. Bahkan rasa pahit dari biji kakao tidak kalah dari biji kopi. Rasa pahit atau bitterness pada biji kakao yang tidak dihilangkan melalui proses fermentasi akan menghilangkan rasa yang sesuai untuk coklat bubuk. 

Maka dari itu, proses fermentasi biji kakao sangat penting untuk membuat cita rasa cokelat bubuk yang bisa dinikmati. Namun, tentu saja cita rasa cokelat bubuk yang dihasilkan dari proses fermentasi biji kakao akan berbeda dengan perisa cokelat. 

Cokelat bubuk dari proses fermentasi biji kakao tetap memiliki sedikit rasa pahit sehingga membuat rasanya menjadi sangat khas. 

Rasa pahit pada biji kakao disebabkan oleh senyawa bernama tanin dan polifenol. Kedua senyawa tersebut akan terurai selama proses fermentasi berlangsung sehingga membuat rasa pahit dan manis pada biji kakao menjadi lebih seimbang. 

4. Pengurangan Kadar Astringency

Astringency bisa diartikan sebagai rasa kesat yang membuat mulut menjadi kering setelah mengkonsumsinya. Biji kakao yang pahit juga memiliki kadar astringency yang sangat tinggi sehingga membuat anda tidak nyaman dalam memakannya langsung. Maka dari itu, perlu dilakukan proses fermentasi pada biji kakao. 

Kadar astringency yang tinggi pada biji kakao juga disebabkan oleh senyawa tanin yang membuat lidah dan mulut menjadi kering. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya kalau senyawa tanin akan memecah sehingga juga bisa mengurangi kadar astringency

5. Menghasilkan Karakteristik Rasa

Produk cokelat bubuk berkualitas yang melalui proses fermentasi dari biji kakao tentu saja akan memiliki rasa yang khas. Rasa asli dari biji kakao mentah adalah pahit. Selama proses fermentasi tersebut, rasa pahit akan memudar dan tergantikan dengan rasa manis. Proses fermentasi yang tepat akan membuat rasa pahit dan manis pada cokelat bubuk menjadi seimbang sehingga menghasilkan karakteristik rasa yang khas. 

Itulah seberapa pentingnya fermentasi biji kakao untuk menghasilkan cokelat bubuk yang berkualitas. Agar bisa menghasilkan coklat bubuk yang berkualitas dan tepat, tentu saja Anda harus memperhatikan proses fermentasi tersebut dengan seksama. Kalau Anda ingin menikmati cokelat bubuk berkualitas dari proses fermentasi yang tepat, maka anda bisa mengunjungi marketplace resmi Cokelatin seperti Shopee Mall dan Tokopedia.