Apa Itu Cokelat Untuk Diet? Berikut Penjelasannya

cokelat, cokelat diet, cokelat indonesia

Cokelat sering kali dianggap sebagai makanan yang harus dihindari saat menjalani program diet. Namun, apakah benar demikian? Tahukah Anda bahwa ada jenis cokelat tertentu yang sebenarnya bisa dimasukkan ke dalam menu diet Anda? Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu cokelat untuk diet dan mengungkap manfaat serta cara mengonsumsinya dengan bijak.

Mengenal Cokelat Untuk Diet

Memiliki tubuh ideal adalah impian setiap orang. Siapapun pasti akan mengerahkan segala upayanya dalam mewujudkan hal itu, termasuk menghindari makanan yang mereka anggap tidak sehat dan berpotensi mengganggu program diet yang dijalani.

Ketika berbicara makanan yang bisa “menggagalkan” aktivitas diet, pasti banyak yang menjawab makanan yang mengandung manis-manisan seperti cokelat. Namun nyatanya tidak begitu, beberapa jenis cokelat ada yang bermanfaat dan membantu upaya pengurusan badan. Tetapi, penting juga untuk diperhatikan bahwa manfaat cokelat untuk diet bergantung pada jenis cokelat yang dikonsumsi.

Dari semua jenis cokelat yang ada, Dark chocolate atau cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi adalah yang paling direkomendasikan. Cokelat jenis ini mengandung lebih sedikit gula dan lemak tambahan, sementara kaya akan antioksidan, flavonoid, serat, dan mineral seperti zat besi, magnesium, dan tembaga.

Kenapa Cokelat Cocok Untuk Diet?

Beberapa nutrisi yang terkandung dalam cokelat terutama cokelat hitam memberikan beberapa manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang tepat. Nutrisi ini dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah, meningkatkan fungsi kognitif, dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Selain itu, masih banyak lagi alasan cokelat sangat bermanfaat untuk program diet, yang akan dibahas pada poin dibawah ini.

1. Memiliki Kandungan Flavonoid

Salah satu manfaat utama cokelat adalah kandungan flavonoid yang dikandungnya. Flavonoid adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai tanaman, termasuk biji kakao yang digunakan untuk membuat cokelat. Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang kuat dan telah terbukti memiliki efek positif pada berbagai aspek kesehatan, termasuk diet.

Salah satu manfaat flavonoid dalam cokelat adalah kemampuannya untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Flavonoid dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Dengan demikian, mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang sesuai dapat membantu dalam program penurunan berat badan atau menjaga berat badan yang sehat.

Selain itu, flavonoid dalam cokelat juga dapat membantu mengurangi rasa lapar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat dapat memberikan efek perasaan kenyang lebih lama, yang pada gilirannya dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah konsumsi makanan berlebih. Ini dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang menjalani diet atau berusaha menjaga pola makan yang sehat.

2. Daya Cerna Lemak Cokelat

Cokelat mengandung senyawa bernama flavanol, yang merupakan jenis flavonoid yang ditemukan dalam tanaman kakao. Flavanol ini telah terbukti memiliki efek positif pada sistem pencernaan manusia. Salah satu cara kerjanya adalah dengan mempengaruhi aktivitas enzim lipase, yang bertanggung jawab untuk memecah lemak dalam makanan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa flavanol dalam cokelat bisa meningkatkan aktivitas lipase dan mempercepat proses pencernaan lemak. Dengan mempercepat pencernaan lemak, tubuh dapat mengambil nutrisi yang diperlukan lebih cepat, sementara jumlah lemak yang diserap oleh tubuh menjadi lebih sedikit. Ini berarti bahwa konsumsi cokelat yang tepat dapat membantu mengurangi penyerapan lemak yang tidak diinginkan dan mendukung program diet.

3. Tahan Lapar

Cokelat memiliki kemampuan unik untuk menunda rasa lapar dan dapat memberikan manfaat dalam menjaga pola makan yang sehat. Ada dua faktor yang mempengaruhi kemampuan cokelat dalam menunda rasa lapar, terutama kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Pertama, salah satu komponen utama cokelat yang membantu menunda rasa lapar adalah kandungan serat. Cokelat yang tinggi serat, terutama cokelat hitam atau dark chocolate, dapat memberikan rasa kenyang lebih lama setelah dikonsumsi. Serat memperlambat pencernaan makanan, sehingga mengurangi kecepatan penyerapan glukosa ke dalam darah. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga mengurangi keinginan untuk makan lebih banyak.

Kemudian, cokelat juga mengandung lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam cokelat hitam. Lemak sehat ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, karena lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Ketika tubuh memetabolisme lemak, hormon kenyang seperti leptin akan dilepaskan ke dalam tubuh, memberi sinyal kepada otak bahwa kita sudah merasa kenyang.

4. Penghambatan Penumpukan Lemak Pada Tubuh

Cokelat juga memiliki manfaat kesehatan yang menarik, termasuk kemampuannya untuk mencegah penumpukan lemak pada tubuh dan membantu dalam memaksimalkan program diet.

Salah satu alasan mengapa cokelat dapat membantu dalam mencegah penumpukan lemak adalah kandungan antioksidan yang tinggi dalam kakao. Antioksidan dalam cokelat hitam dan mampu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penumpukan lemak. Dengan mengonsumsi cokelat hitam yang kaya akan antioksidan, kita dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan tersebut.

Selain itu, cokelat hitam juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kakao dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, tubuh dapat mengelola gula darah dengan lebih efisien, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah penimbunan lemak berlebih.

5. Cokelat Murni Tidak Mengandung Gula

Cokelat tanpa gula biasanya memiliki lebih sedikit kalori dibandingkan dengan cokelat biasa yang mengandung gula. Pada program diet, mengendalikan asupan kalori sangat penting, dan memilih cokelat tanpa gula dapat membantu mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi.

Sekadar informasi, gula merupakan sumber kalori yang tinggi tetapi memiliki sedikit nilai gizi. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Dengan memilih cokelat tanpa gula, Anda dapat mengurangi asupan gula yang tidak perlu dalam diet Anda.

Cokelat tanpa gula memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan cokelat biasa. Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Cokelat tanpa gula yang rendah indeks glikemik dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk manajemen berat badan dan kontrol diabetes.

6. Diminum Saat Panas Lebih Efektif

Meminum cokelat hitam premium yang masih panas dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Rasa hangat yang dihasilkan oleh cokelat panas dapat memberikan rasa kenyang lebih cepat dan memperlambat konsumsi makanan berlebihan. Selain itu, aroma cokelat yang lezat juga dapat memberikan kepuasan psikologis dan mengurangi keinginan untuk makan camilan tidak sehat.

Seperti halnya Cokelatin Signature Dark Choco yang juga lebih nikmat diminum saat hangat-hangatnya. Saat dikonsumsi dalam keadaan panas, cokelat hitam premium dari Cokelatin dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam hal meningkatkan asupan gizi Anda dalam menyeimbangkan berat badan.

7. Adanya Kafein

Kafein adalah senyawa alami yang ditemukan dalam biji kopi, daun teh, dan juga biji kakao yang digunakan dalam pembuatan cokelat. Kafein memiliki beberapa manfaat yang dapat mendukung program diet, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.  

Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan laju metabolisme tubuh. Dengan meningkatkan metabolisme, tubuh Anda dapat membakar kalori lebih efisien, sehingga membantu dalam proses penurunan berat badan.

Selain itu, Kafein memiliki efek termogenik, yang berarti tubuh Anda akan memproduksi lebih banyak panas dan energi saat mencernanya. Efek ini dapat meningkatkan jumlah kalori yang Anda bakar dalam proses pencernaan, serta membantu penurunan berat badan.

Recent Post

Follow Us