Coklat merupakan produk yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti membuat kue atau dijadikan minuman karena dapat menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Coklat berasal dari buah kakao yang diambil bijinya, lalu melewati proses fermentasi dan sangrai yang menjadikannya berbentuk pasta dan dinamai chocolate liqueur. Pasta coklat ini nantinya akan diolah lebih lanjut hingga menjadi produk-produk coklat yang beredar di pasaran.
Di dunia, dikenal tiga varietas coklat yang paling mendominasi, yaitu Criollo, Forastero, dan Trinitario. Criollo dan Forastero menjadi dua varietas yang paling populer karena memiliki perbedaan mencolok, sementara Trinitario adalah persilangan Criollo dan Forastero yang memiliki sifat dan rasa gabungan keduanya.
Criollo dan Forastero merupakan nama yang diberikan karena status tanaman coklat. Criollo dalam bahasa Spanyol berarti ‘sesuatu yang asli dari suatu tempat’, sedangkan Forastero memiliki arti ‘asing’ alias ‘bukan pribumi’.
Nama Criollo diberikan oleh orang Spanyol yang saat itu menjelajah di benua Amerika karena menganggapnya sebagai varietas asli dari negara tempat ditemukan, yaitu Venezuela. Sementara itu, Forastero dianggap sebagai varietas yang ditemukan setelah Criollo dan dipercaya sebagai varietas dari luar Venezuela. Saat ini, baik Criollo maupun Forastero telah dibudidayakan hingga berbagai penjuru dunia seperti negara-negara Afrika serta Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Bagi kebanyakan orang, biji coklat Criollo merupakan menjadi salah satu varietas yang lebih disukai jika dibandingkan dengan biji dari varietas Forastero. Berikut penjelasan terkait alasan-alasannya:
1. Rasa yang Lebih Halus
Hal paling mencolok yang membedakan biji coklat Criollo dan Forastero adalah rasa yang hadir setelah diolah menjadi produk coklat. Coklat Criollo memiliki rasa yang creamy dan sedikit manis. Hal ini membuat varietas coklat tersebut dikenal memiliki rasa kompleks serta terasa halus di mulut. Selain rasanya yang kompleks dan halus, coklat Criollo juga tidak terlalu pahit saat dinikmati. Hal ini berkat rendahnya kandungan tanin di dalam coklat Criollo.
Kompleksitas dan kelembutan rasa yang dimiliki oleh Criollo ini sayangnya tidak dimiliki oleh coklat dari varietas Forastero. Coklat Forastero tidak memiliki rasa yang kompleks seperti Criollo. Coklat ini hanya memiliki rasa yang pahit dan cenderung monoton. Rasa pahit dari coklat Criollo disebabkan oleh tingginya kadar tanin yang terkandung. Namun demikian, coklat Forastero tetap bisa menjadi favorit untuk penyuka rasa coklat yang intens
2. Aroma yang Ringan
Coklat Criollo lebih disukai oleh orang-orang karena memiliki aroma yang cenderung ringan. Saat sudah diproses, coklat Criollo memadukan aroma buah dengan sentuhan aroma tembakau. Sementara itu, coklat Forastero memiliki aroma khas coklat yang lebih intens dengan sentuhan aroma seperti tanah (earthy). Perbedaan kompleksitas aroma ini membuat coklat Criollo terasa lebih menggugah selera dan lezat ketimbang coklat Forastero.
3. Kualitas Tinggi
Meski budidayanya sulit dan sangat rentan dengan serangan penyakit serta perubahan cuaca ekstrem, Criollo merupakan varietas coklat berkualitas tinggi. Hal ini telah terbukti dengan perpaduan rasa yang kompleks dan lembut, serta aroma yang terasa ringan.
Di negara asalnya yaitu Venezuela, terdapat tiga jenis coklat Criollo yaitu Criollo Porcelain, Criollo Chuao, dan Criollo Guasare. Ketiganya merupakan tanaman dengan buah kakao yang memiliki kualitas unggulan. Bahkan, Criollo Guasare mendapat predikat sebagai coklat mulia atau disebut dengan fine cocoa. Kualitas tinggi dari Criollo juga membuatnya mendapat julukan sebagai “makanan para Dewa”.
Sementara itu, Forastero memiliki kualitas di bawah Criollo. Hal ini membuatnya tidak mendapat label sebagai fine cocoa, melainkan dilabeli sebagai coklat curah atau disebut juga dengan bulk cacao. Karena hal itu juga, pengolahan biji coklat Forastero sering dicampur dengan Criollo untuk menghasilkan produk coklat yang lebih enak dengan harga yang masih terjangkau.
4. Varietas Langka
Coklat Criollo memang memiliki rasa dan aroma yang lebih enak. Namun, Criollo sendiri dikenal sebagai varietas yang sangat langka karena kerentanan yang sangat tinggi terhadap berbagai faktor sehingga hasil panen pun ikut terdampak. Jumlah panen dari varietas ini hanya sebesar 0,01% dari total kakao yang dihasilkan di seluruh dunia.
Kondisi ini berkebalikan dengan coklat Forastero. Varietas coklat ini mendominasi lebih dari 90% kakao yang dihasilkan di dunia. Alasan coklat Forastero mendominasi produksi kakao adalah karena resistensinya terhadap perubahan cuaca dan berbagai penyakit. Oleh karena itu, varietas ini juga sering disebut sebagai coklat komersial karena banyaknya jumlah produksi dan pengedaran di pasar.
5. Coklat Terfavorit
Criollo merupakan varietas coklat yang menjadi favorit masyarakat dengan permintaan yang lebih tinggi dibanding coklat Forastero. Preferensi masyarakat terhadap coklat Criollo disebabkan karena kompleksitas rasa dan aroma yang dihasilkan. Saat menikmati coklat Criollo, seseorang akan disuguhkan perpaduan rasa manis yang sedikit creamy serta aroma buah-buahan bercampur tembakau. Rasa dan aroma yang kompleks ini tidak ditemukan pada coklat Forestario.
Rasa dan aroma coklat Criollo yang lembut dan ringan kini bisa Anda rasakan lewat produk Cokelatin. Cokelatin sebagai penyedia berbagai produk coklat bubuk menyediakan Cokelatin Signature Java Criollo. Cokelatin Signature Java Criollo adalah minuman coklat bubuk dengan kandungan coklat varietas Criollo sebesar 80%.
Kompleksitas rasa dan aroma dari Criollo dipadukan dengan gurihnya krimer nabati dan manisnya gula aren organik membuat Cokelatin Signature Java Criollo sangat cocok untuk dijadikan minuman coklat yang dinikmati setiap harinya.